Tentang Penulis

Catatan

Half Empty

Resign. Resign. Resign. Pokoknya gue harus resign.

“Gue dah gak dihargai di kantor ini.”
“Temennya dah gak asyik. ”
“Bos gue gak bisa kerja, payah..”
“Sistemnya gak jelas..”
“Semua sudah gak sejalan..”
Dan mungkin banyak lagi.

Meski, keluar dari pekerjaan sekarang alias resign adalah hak karyawan, tetapi ada yang perlu diperhatikan ketika anda akan memutuskan untuk bekerja di tempat yang baru nantinya.

Guys, pegang erat peribahasa ini: di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Peribahasa ini sangat tepat untuk kita-kita yang menjadi karyawan di kantor baru. Artinya, kita perlu membaca situasi dan tentu harus menghormati adat istiadat di mana kita berada, tentu dengan catatan, selama adat istiadat itu tidak menganggu prinsip yang kita yakini.

Hormat kepada karyawan lama, menghargai mereka sebagai senior dan rekan kerja, dan adaptif terhadap perubahan di suasana baru adalah salah satu koentji bahagia di tempat kerja yang baru.

Kebanyakan dari kita, kalau di tempat baru, selalu membanggakan dulu gue gini loh, pengalamanku ini ini dan ini dan seterusnya.

Karena motivasinya, seringkali sebagai karyawan baru apalagi dengan menyandang predikat jabatan tertentu kita ingin segera menunjukan bahwa kita BISA dan LAYAK. Bisa kerja, keren dan membuktikan diri bahwa perusahaan gak salah dalam merekrut kita. It is something normal sih.

Namun kita harus pintar-pintar baca situasi, kapan gas, kapan rem, kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan. Dan mendengarkan pendapat dan masukan orang lain adalah skill paling sulit.

Inilah pentingnya setengah kosong, half empty. Seperti air di gelas yang selalu bisa diisi. Isi masukan dari orang lain. Dengerin aja dulu, cerita dan pengalaman orang-orang lama, serap aspirasinya, jadi tempat bercerita adalah salah satu metode menciptakan kebahagiaan di tempat baru.

Terakhir, kita juga jangan kosong-kosong banget, kita juga harus setengah terisi (half full) dengan background pendidikan, kompetensi dan keahlian kita, dalam arti ya kalau dimintai pendapat ya kita bersuara dengan berkata.. “in my opinion, or in my humble opinion dan sejenisnya..” tetap modest meskipun kita sudah tahu banyak hal.

Selain beropini, tentu yang terpenting kalau disuruh bekerja ya kita deliver pekerjaan dengan baik, kalau diminta bantuan orang lain kita bantu dengan extra miles dan open minded salah satunya misalnya dengan mengikuti kepanitiaan dan kegiatan-kegiatan extra di Perusahaan.

Kalau udah merasa kehadiran kita berguna, jangan banyak nuntut ke atasan, semisal naik jabatan, naik gaji, minta bonus dan fasilitas. Takut gak dipenuhi, jadi kecewa dan kontra produktif. Bukan gak boleh menuntut hak, tapi coba look around untuk membaca momentum, liat kanan kiri dulu, mungkin perusahaan lagi susah, atau bos lagi pusing atau ternyata banyak karyawan lain yang masih lebih rendah.

Dan jangan lupa juga untuk selalu berbagi pengetahuan dan pengalaman yang kita punya ke teman-teman di tempat baru. Apa yang kita bagi, akan kita tuai, entah kapan, tapi itu pasti, give and take.

Selain itu, do not forget to say thanks ke semua, termasuk juga tentu ke office boy, office girl dan juga security.

Mungkin dengan cara-cara di atas, membuat kita dapat bertahan dimanapun kita berada, dan menjadikan kerinduan bagi mereka kepada kita ketika kita sudah tidak bersama mereka. Alah.. hahaha..

kalaupun gak dirindukan gak apa-apa juga, yang penting kita bahagia dengan apa yang kita ciptakan, karena kata orang kebahagiaan itu kita yang ciptakan,..

2 thoughts on “Half Empty

  1. Waah setuju banget bang tulisannya, thanks udah berbagi dan mungkin jadi pelajaran gw nanti di ketika mulai pindah di kantor baru 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *