Tentang Penulis

Catatan

Stay Positive

Ini tentang kehidupan di kantor.

Pertama. Lu pernah gak sih iri sama orang tapi gaji dan jabatannya lebih tinggi dari elu, padahal lu orang lama dia orang baru?

Kedua. Lu pernah gak bilang dalam hati, ah dia mah wajar gaji tinggi, anaknya si ini, keponakannya si ono, backingnya pejabat, teman anak relasi si bos?

Kalau lu pernah merasakan kedua hal tersebut. Selamat anda berarti masih manusia bukan malaikat. Hahaa..

Tapi yang akan membedakan apakah kita manusia pembelajar atau bukan adalah sikap kita terhadap kondisi-kondisi kayak begitu guys.

Apakah kita tenggelam akan keadaan atau sebaliknya kita kembalikan keadaan untuk selalu terdepan. Yamaha kali ah selalu terdepan. Wkwk..

Kita simulasikan orang lama vs orang baru. Kita misalnya orang lama, akamsi alias anak kampung sini. Orang baru jangan lu tolak dari kata, sikap dan perbuatan kita.

Karyawan pembelajar sikapnya harus lebih produktif sih, kenapa? Karena gue pribadi selalu percaya ada prinsip keseimbangan dalam hidup.

Ini contoh nyata ya. November 2015 gue gabung ke salah satu BUMD sebagai warga pendatang. Ada teman, sebut aja namanya si A. Dah lebih lama juga. Gajinya dia mungkin kira kira 2 atau 3x lipat di bawah gua.

Akhir2 ini gue tahu Om-nya salah satu pejabat penegak hukum. Tapi hebatnya dia gak pernah sama sekali menggunakan kekuatan om-nya buat naik jabatan s.d skrg. Dia orang yang welcome ke gua, supportif data dll dan low profile. Skrg dah jadi manajer padahal mulai karir dari staf lapangan.

Emang kalau orang baik itu pasti akan menemukan jalannya.

Cerita lagi. Ketika gua udah jadi karyawan duluan. Teman baru datang, usia 11-12, tapi jabatan prestisius. Gaji lebih tinggi. Jauh. Ternyata gue pelajari. Pengalaman dan pendidikan juga beda. Wajar beda. Kita tetap support. Ternyata dia masih ingat.

Hasilnya apa? Justru kalau gue butuh rekomendasi dll dia orang yang sangat welcome. Butuh kerjaan WA aja. Pernah dia bilang mau beasiswa gak nih ada. Dia buka kesempatan. Dia orang baik sih gak sombong. Konsisten dari dulu sampe skrg. Ah gila sih.

Lanjut. Ini mungkin bukan warga lama vs warga baru ya. Kalau ini emang beda level dari semua sisi. Bos yang ajak gua kerja diganti, Agustus 2018. Gue bilang ama dia gimana kalau dia dah gak ada gue pindah, udah ada offering, dia bilang jangan ke situ. Gue akhirnya bertahan.

Bos gua bilang jangan pernah menolak siapapun. Pergantian pemain adalah hal biasa. Lu harus tetap supportif jadi orang. Dalam bayangan kita kan biasanya bos baru bawa gerbong nih pasti, tersingkir deh gua dst. Negatif semua pikiran.

Tapi selang 6 bulan. Nggak loh ternyata. 6 Maret 2019 gue malah diangkat jadi manajer dari asmen sama bos baru. Kurang ajarnya gua diangkat Maret, resign lagi di Juni 2019.

Di November 2020 meski dah gak ketemu, gue WA beliau minta rekomendasi. Wkwkwk.. Dan hebatnya dia mau loh. Ditelepon ama orang untuk reference check dan dia cerita yang bae-bae tentang gua. Sampe akhirnya gua diterima coba.

Gue cuma mau berbagi. Kalau kita dengki gua yakin gak akan ada cerita ini. Termasuk kalau kita jahat ke temen kita yg kebetulan lahir dari keluarga berada atau anak2 pejabat. Lahir dari anak atau keluarga berada baik harta dan tahta juga bukan maunya dia. Bawaan dari sananya.

Kalau banyak teman kantor kita bawaan bos misalnya, kita harus paham hari ini bos kita juga butuh relasi. Tapi coba lu perhatiin, bos-bos kita juga akan mencari circle di kantor dari orang2 yang bisa kerja tanpa memandang siapa kita, ya mungkin termasuk kita-kita ini loh yg bukan siapa-siapa dikasih kesempatan yang sama untuk masuk ke lingkaran dan berkembang.

Jadi stay positif aja guys. Ya namanya manusia juga gak sempurna, termasuk yang nulis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *