Swasta
“Mas coba mas”, kata salah satu anggota grup re-united. Grup re-united adalah grup isinya tim corplan plus keuangan kantor lama gue.
Waktu itu, akhir Oktober 2020 sekitar tanggal 24 kalau gak salah, dia ngasih info ada poster loker, dicari head of division corplan and management office.
“Ngeri,” gue bilang. “Menarik sih”. Gue menambahkan. Ini Perusahaan apa gue tanya. Gue dikasih tahu Mbah Google ternyata Perusahaan swasta yang sudah berdiri sejak 1973. Waktu gue belum lahir ini perusahaan sudah ada. Hahaha..
Gue merasa tertantang aja waktu itu. Padahal, perusahaan ini dunia baru buat gue karena beda jurusan lahir dan batin. Orang-orang juga tanya, gak takut ke swasta? Di saat pandemi corona, orang berpikir, kerja di BUMN grup lebih terjamin karena punya negara. Kalau rugi tinggal suntik dana, atau merger. As simple as that.
Tapi hati gue bilang coba aja, dulu aja gue dari BUMN ke BUMD berani, dari BUMD sudah karyawan tetap pindah ke anak BUMN sebagai karyawan kontrak aja berani. Lagian percuma ikutan ratusan kompetisi dan lomba sejak SMA sampe sekarang, kalau urusan pindah kerja aja gak berani. Anjay. 😂
Tanggal 26 Oktober 2020, gue akhirnya kirim CV gue. Dan lu tahu, selang beberapa menit kemudian email gue berbalas. Gue pikir mantab nih swasta, baru kirim CV dah langsung dibalas. Ternyata yang balas mesin otomatis, wkwkw.. automatic reply gtu.
Tapi gokil loh, pelajaran pertama dari swasta adalah automatic reply isinya yg buat gue terkejut kalau 90 hari gak ada kabar apa2 CV kita cuma masuk database alias belum beruntung, email itu juga ngasih tau ati2 banyak penipuan mengatasnamakan jangan mau suruh bayar ini dan itu, terus mereka ngasih alamat email yg bisa dikontak untuk klarifikasi kalau ada apa-apa.
Sorry ya, pengalaman gue sebelumnya, kalau masukin CV kadang gak ada reply gtu, jadi kita menduga duga, apa email kita gak ke kirim, atau masuk folder spam atau adminnya tertidur. Wkwkw..
Tanggal 2 November, tim rekrutmen ternyata menghubungi gue. Mau coba diproses. Ya gue pikir ya udahlah coba. Proses-proses. Skip cerita. Kalau gue cerita semua dah kayak Novel nanti. Ya sampai akhirnya gue diterima.
Pelajaran kedua. HSE alias health safety environment, atau K3 alias Kesehatan, Keselamatan dan keamanan lingkungan juga sangat diperhatikan. Mau wawancara masuk ke gedungnya aja ada protokol, jalan aja ada tanda2nya. Semua dibuat agar teratur dan terstandarisasi.
Ketiga, hari pertama. Induction program itu bukan hanya K3. Tetapi general induction sampai pajak ada jadwalnya untuk disampaikan ke kita yang baru masuk di hari pertama. Oh iya, laptop buat kerja juga wajib diambil sebelum hari pertama masuk kerja. Kadang-kadang laptop urusan sepele sih, tapi gak kepikiran ya ngasih laptop sebelum masuk kerja. Biasanya, laptop baru dapat beberapa hari setelah masuk kerja, bahkan ada yg – maap – berbulan-bulan. Hehehe.
Keempat, buddy program. Jadi pas masuk gue dikasih tahu kalau ada 2 orang selama 1 bulan yang akan mendampingi sebagai teman bercerita dan bertanya-tanya sih, 1 orang online 1 lagi offline. Jadi kita pas masuk gak kayak anak kehilangan induk, dah ada temen bercerita.
Pas gue cerita begini, menariknya mereka menyambut gue ke salah satu temen seperti contoh ada reply otomatis terkait SLA (service level agreement) 90 hari kerja proses lamaran, dia bilang biasa aja. Tapi nggak bagi gue. Buat gue hal yang mungkin dianggap kecil bagi sebagian orang, buat gue itu hal yang besar. Karena kita gak bisa menghargai yang besar-besar, kalau yang kecil-kecil aja kita lupakan.
Gue cerita begini, bukan supaya untuk dijadikan karyawan tetap. Hahaha kagak lah gila. Gue kontrak 1 tahun aja biasa aja, gak gue tawar. Gaji juga so-so sih. Naik sih naik, tapi ya biasa aja. Emang gak ada yang spesial. Karena gue juga gak minta dispesialkan, karena gue ini banyak kelemahannya. Gue cuma merasa beruntung aja sampai dengan saat ini.
Gue cuma sekarang lagi berpikir, apa yang bisa gue kontribusikan di sini kalau semuanya sudah lebih baik dari pengalaman-pengalaman gue? Hmmm.. apa ya.