Values
Awal Oktober 2022 lalu, gw ikut sesi mentoring. Gw beruntung bisa hadir sesi tersebut dengan mentor yang menurut gue punya background dan portfolio karir profesional sangat baik, di pusat dan daerah. Siapapun pemegang sahamnya, mentor gw direkturnya. Ampe kalah teh botol.. hahaha
Tapi hari itu, pas sesi mentoring, gw sdh tahu dia sudah dicopot dari jabatannya. Surprise juga sih. Tapi dia biasa aja. Bahkan dia bilang, dia kemudian dipanggil lagi ditawarin jabatan yang lain dari orang yang menggantinya saat itu.
Lalu, akhir Oktober 2022, ketika pemegang saham berganti, gw coba berkirim pesan karena gw liat poster berita & gw lebih surprise lagi, si mentor dah diangkat lagi jadi komisaris.
Ternyata gtu toh kalau orang yang punya values. Dia punya nilai yang bisa diberikan lintas zaman, dan orang gak peduli warna lu apa, lu malah dicari, ditawari pekerjaan.
Cerita yang hampir mirip datang dari temen gw yg lain. Waktu jadi orang nomer satu disebuah perusahaan dia mengundurkan diri. Kalau ga salah sempet lanjut kuliah dulu, gak lama karir lagi, tiba-tiba jadi direktur skala nasional. Pas jadi direktur, baru-baru ini gue iseng nanya, ternyata masih ada loh yg nawarin dia jadi direktur lagi. Amazing.
Dua orang contoh di atas mungkin kalau di skala nasional kayak Ibu Sri Mulyani Indrawati. Ibarat kata, karir tersialnya itu jadi Menteri. Hahaha.. Meski sempet gak jadi Menteri, tapi beliau diangkat jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia (World Bank) Juni 2010, gak lama di sono di Juli 2016 beliau diangkat lagi jadi menteri.
Pak Jonan, Ignasius Jonan juga begitu. Sukses jadi Dirut KAI, jadi menteri perhubungan, lalu reshuffle jadi menteri ESDM. Diganti lagi dari Menteri, sekarang tetap punya jabatan salah satu Komisaris independen Unilever Indonesia. Lu tahu kan Unilever yg punya es krim walls hahaha, salah satu Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia bahkan dunia menurut gue.
Meski gue belum pernah nanya langsung Ke Bu Sri Mulyani dan Pak Jonan apa rahasianya mereka terus eksis? General hipotesis gue, gw yakin bgt, karena mereka semua punya values, nilai yang ditawarkan.
Gw ga perlu bahas definisi apa itu values, lu tinggal buka aja KBBI lah, masa males amat harus gw tulis di sini juga definisinya. Ente kadang-kadang ente.. wkwk..
Setiap lembaga pasti punya values. Kementerian BUMN contohnya, dari kementerian, BUMN-nya, anak cucu cicitnya, nilai-nilainya, core valuesnya sama yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).
Moon maap, bukan kapasitas saya menjelaskannya lebih detail lagi terkait AKHLAK, dan bukan karena apa-apa, tetapi karena saya kurang berakhlak.. wkwkw
Values AKHLAK punya versi berbeda meski substantifnya pasti sama di semua tempat. Nilai-nilai positif itulah yang merupakan universal values.
Kalau gw, nilai-nilai values yg masih gue hafal lebih dari 15 tahun adalah waktu gw di kuliah dulu ketika bergabung di salah satu organisasi riset kampus para Cendekia. Core values para cendekia di sana itu: Kompeten, Profesional & Kontributif. Kalau disingkat ngeri juga, jadi KPK. Hahaa…
Pertama, Kompeten. Kompeten itu singkat cerita kita mengetahui apa dan bagaimana, know what & how. Untuk mengetahui itu, apa dan bagaimana, tentu kita harus punya kapasitas diri dengan terus mau belajar upskilling & reskilling.
Dan tentu perlu mencari pengalaman tidak hanya core/technical competency kita sesuai bidang studi, tetapi juga yang berkaitan dengan soft skills: leadership, agility, komunikasi, dll.
Kedua, profesional. Profesional itu menunjukan end-to-end pekerjaan yang berkualitas sesuai standar yang on time, on cost dan on quality.
Kalau ada orang bilang kita gak profesional, berarti kemungkinan kitanya yang bermasalah entah karena sering molor kalau diminta mengerjakan sesuatu atau malah ga dikerjakan.
Ketiga, kontributif. Kontributif ini menggambarkan dampak positif secara individual maupun sosial dimana kita mampu dan pandai menempatkan diri dan menjadi solusi permasalahan yang ada, suka bekerjasama melakukan kegiatan extramiles dengan cross function members yang ketika kita bersama nyalakan tanda bahaya.. kayak lirik Superman is Dead hehehe…
Kalau gw, at least, ketika kita Kompeten, Profesional dan Kontributif (KPK), menurut gw, ini adalah values yang menjadi modal besar buat kita supaya bisa compatible dimana saja dengan siapa saja.
Sebenernya universal values tidak hanya tiga nilai di atas (red: KPK atau AKHLAK), ada juga misalnya integrity, jujur. Atau passionate, penuh gairah dan semangat. Jgn ampe mau gajinya doang, tapi ga ada passion sama sekali, dan masih banyak lagi contoh values yg tentu gw ga bisa sebutkan satu persatu, soalnya gw bukan KBBI.
Tapi yg gw yakini, kalau kita punya values, kalaupun kita end atau “masuk kotak” di suatu tempat padahal lu merasa perform, maka pasti masih ada kolam lain yang menunggu kita, meskipun kolamnya kecil.
Terus gmana kalau misal kagak ada kolam yg nunggu kita? Ya kita daftar aja, jgn nunggu. Kirim CV sebanyak-banyaknya. Einstain aja buat banyak percobaan. Masa kita sekali gagal nyerah.. Hahaha… alternatifnya, ya buat “kolam” sendiri aja, bikin usaha misalnya.
Selama punya values, Insya Allah bisa survive. Ayo kita coba. Cayo, semangat!
One thought on “Values”